Agama Syi'ah
adalah kristalisasi dendam dan kebencian Persia terhadap Islam. Tujuannya
adalah menggerogoti dan menghancurkan Islam dan pengikutnya. Maka updaya-upaya
taghrib, yaitu menyatukan Islam dengan Syi'ah dengan dalih cara apapun, dengan
demikian hanyalah sia-sia, buang-buang waktu dan tenaga bahkan merugikan islam.
Kenapa Persia dendam kepada Islam?
Rasulullah
pernah berkirim surat ajakan masuk islam. Selain kepada Heraklius Kaisar
Romawi, Muqauqis pembesar Qibthi (Mesir) dan lain lain, juga kepada Kisra
Aberweis. Sang Kaisar Persia ini seketika merasa terhina. Islam yang baru
tumbuh, dianggap sudah lancang berani mengajak kaisar negara adidaya ini untuk
meninggalkan kekafiran, masuk Islam. Maka dirobek-robeklah surat Nabi. Nabi
Muhammad SAW pun menyatakan bahwa negara adidaya Persia akan tercabik-cabik
sebagaimana mereka mencabik-cabik surat Nabi Muhammad SAW.
Di jaman
Khalifah Abu Bakar ash-Shidiq ra, Persia mulai mengganggu kedaulatan wilayah
perbatasan kaum muslimin. Pasukan Islam yang dikomando Panglima perang Khalid
Bin Walid ra Sang Syaifullah ( Pedang Allah ), selalu berhasil mengalahkan dan
menewaskan tentara persia dalam perang-perang yang jumlah pasukan Persia selalu
lebih banyak dari pasukan islam.
Di jaman
Khalifah Umar bin Khattab ra, panglima pasukan Islam Saad bin Abi Waqqash ra
berhasil meruntuhkan dan menuntas lenyapkan imperium digdaya Persia. Padahal
Imperium Persia telah berjaya dan malang melintang selama ratusan tahun menebar
kekafiran di muka bumi. Di Imperiumnya agama Majusi dengan kitab Zoroasternya
ini, kultur Persia bahkan sampai memposisikan kaisar dan keturunannya sebagai
dewa atau tuhan. Kebatilan seperti itu telah digantikan dengan yang haq yaitu
tauhid, mengesakan Allah.
Hal itu
tentu saja menyisakan pengikut-pengikut fanatik yang menyimpan sakit hati,
dendam, kebencian dan permusuhan kepada Islam, tokoh-tokohnya dan pengikutnya,
juga bangsa Arab pada umumnya.
Dendam
kesumat Persia dilampiaskan dengan menyusupkan Abu Lu'lu'ah di kalangan umat
islam di Madinah. Dengan pura-pura masuk Islam, Majusi ini berhasil menempati
shaf terdepan sholat Subuh. Ketika Khalifah Umar mengimami sholat subuh, dari
belakang Abu Lu'lu'ah berhasil menikam punggung Umar dengan belati yang telah
dilumuri racun, yang telah disiapkannya. Khalifah Umarpun insya Allah syahid
karenanya. Hal ini sekaligus menunjukkan dikabulkannya doa yang pernah
diucapkan Umar bin Khotob untuk syahid di kota Madinah.
Sedang Abu
Lu'lu'ah al-Majusi si pembunuh Khalifah Umar inipun dieksekusi mati dan dimakamkan
di Madinah. Namun oleh Syi'ah hari terbunuhnya Khalifah Umar justru dirayakan.
Si Majusi sang pembunuh justru dipuja-puja, dihormati sebagai pahlawan. Dia
bahkan diberi gelar "Baba Syuja'uddin" Bapak Pemberani Agama. Entah
agama apa yang dimaksud. Islam, Syi'ah atau Majusi? Makam simboliknya dibangun
begitu megah di kota Kashan, propinsi Isfahan, Iran. Juga di Baghdad Irak.
Keduanya ramai diziarahi kaum Syi'ah sambil tiada henti mengutuk Abu Bakar,
Umar, Usman hingga Mu'awiyah. Padahal Rasulullah telah mengabarkan bahwa mereka
adalah penghuni surga.
Syi'ah
sengaja mengaku sebagai Islam Mazhab Ahlul Bait, dalam rangka mensiasati muslim
untuk merusak Islam dari dalam dan melampiaskan dendam kepada Islam. Kecintaan
kepada Ahlul Bait yang selalu didengung-dengungkan Syi'ah,sejatinya bukanlah
kecintaan kepada keluarga Rasulullah tetapi kepada Persia.
Terbukti
pengkultusan Syi'ah terhadap Husein ra sangat berlebihan tetapi tidak kepada
Hasan ra. Padahal keduanya adalah saudara kembar, sama-sama cucu Rasulullah
SAW. Kenapa? Jawabannya karena menurut Syi'ah, Husein ra mengawini putri raja
Persia Yazdrajid, yang bernama Syahzanan. Sembilan orang berikutnya yang juga
diklaim sebagai Imam Syi'ah setelah Ali ra, Hasan ra, dan Husein ra, semua
adalah keturunan ra dan istri yang putri raja Persia, sang keturunan dewa.
Bukti lain
Syi'ah tidak mencintai Ahlul Bait Rasulullah SAW adalah bahwa Syi'ah menuduh
Nabi Muhammad bukanlah penerima wahyu yang sah. Wahyu yang dia terima
semestinya kepada Ali ra. Syi'ah menuduh malaikat Jibril keliru dalam
menyampaikan wahyu Allah. Aisyah dan Hafsyah istri-istri Rasul pun dituduh
telah meracuni nabi. Aisyah dan istri-istri Rasul dituduh sebagai pelacur.
Aisyah juga dituduh telah murtad dan menjadi penghuni neraka Jahanam.
Tuduhan
seperti itu telah ditepis oleh Ali bin Abi Thalib sendiri yang diklaim orang
Syi'ah sebagai imamnya. Ali ra menyatakan "Wahai kaum muslimin, dia (
Aisyah) adalah seorang yang jujur, dan demi Allah dia seorang yang baik.
Sesungguhnya tidak ada antara kami dengan dia kecuali yang demikian itu, Dia
adalah istri Nabi kalian di dunia dan di akherat."
Nah semoga
kita terhindar dari bahaya Syi'ah tetap berpegang teguh apa yang dianjurkan
oleh Nabi Muhammad, melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya.
Nabi Muhammad SAW pernah berpesan di muka bumi ini Islam akan terpecah menjadi
73 golongan diantara 1 golongan saja yang mendapat ridho Allah SWT yaitu
golongan Ahlus Sunnah Wal Jamaah, semoga kita menjadi orang-orang diantaranya
aamiin.